Sabtu, 21 April 2012

TAHUN HIJRIAH

Banyak diantara kita yang mencari pemahaman saat Khalifah Umar Ibnu Khatab menetapkan tahun Hijriah sebagai penanggalan Islam, yang di dasarkan pada peredaran planet bulan terhadap bumi, sehingga disebut juga sebagai tahun qamariyah. Tahun Hijriyah dihitung mulai dari hijrahnya Nabi Muhammad Saw dari Mekkah ke Madinah, sehingga penetapan pemberlakuan kalender Hirjiyah oleh Khalifah Umar Ibnu Khatab saat itu (setelah dihitung/dikonversi) bertepatan dengan hari Kamis (Khamis) tanggal 8 bulan Rabi’ul Awal tahun 17 Hijriyah (berarti 17 tahun setelah peristiwa hijrah itu sendiri). Waktu penetapan tersebut juga bertepatan dengan masa pemerintahan Khalifah Umar Ibnu Kathab yang keempat tahun.
Tahun Hijriyah terdiri dari 12 bulan dengan jumlah hari 30 dan 29 silih berganti setiap bulannya. Sedangkan penetapan bulan sebanyak 12 di dasarkan pada firman Allah Swt di dalam Al Qur’anul karim surat At-Taubah ayat 36 yang berbunyi;
Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah duabelas bulan, dalam ketetapan Allah , diwaktu Dia menciptakan langit dan bumi. Diaara bulan-bulan itu ada empat bulan yang dihormati. Itulah ketetapan agama yang lurus. Maka janganlah kamu menganiaya diri pada bulan-bulan yang empat itu.Perangilah kaum musrik itu semuanya sebagaimana mereka memernagimu semua. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertaqwa.Pemberian nama bulan pada tahun Hijriyah ternyata disesuaikan dengan situasi kondisi kehidupan sosial kemasyarakatan yang sedang dijalani bagsa Arab masa itu, seperti ;
Muharam nama bulan pertama ini artinya "yang diharamkan" atau "yang dilarang". Orang Arab pada masa sebelum itu ,memang mengharamkan berperang di bulan Muharam.
Shafar, nama bulan kedua ini artinya adalah "kosong". Pada bulan itu kaum pria Bangsa Arab pergi merantau meninggalkan rumah untuk berdagang, sehingga seisi rumah kosong dari kaum pria dewasa
Rabiul Awal, nama bulan ketiga ini bersasal dari kata "Rabi"yang artinya "menetap" dan "awal" yang artinya "pertama", sehingga Rabiul Awal diartikan sebagai awal kembalinya para pria dari perantauannya ke rumah masing-masing. Ketentuan Allah atas peristiwa penting di dalam sejarah Islam yang bertepatan pada bulan Rabiul Awal antara lain;
· lahirnya Nabi Muhammad Saw,
· diangkatnya Nabi Muhammad Saw sebagai Rosul Allah,
· Hijrahnya Nabi Muhammad Saw dari Mekkah ke Madinah
· Wafatnya Nabi Muhammad Saw
Rabiul Akhir sebagai bulan yang keempat sekaligus berarti sebagai masa berakhirnya kaum pria bangsa Arab (tempo dulu) untuk menetap di rumah.
Jumadil Awal , merupakan bulan kelima yang diartikan sebagai "awal" dari musim kemarau (kering/"jumadi").
Jumadil Akhir, nama dari bulan keenam yang berarti "akhir dari musim kemarau (kering/"jumadi").
Rajab, nama bulan ketujuh ini artinya "mulia". Bangsa Arab waktu itu memang memuliakan bulan ini (mungkin berkaitan dengan berlalunya musim kemarau).
Sya’ban, nama bulan kedelapan ini artinya "berkelompok", karena bangsa Arab (waktu itu) senang atau lazim berkelompok dalam berniaga. Adapun peristiwa bersejarah bagi umat Islam di bulan ini adalah perpindahan kiblat sholat, dari Baitul Muqaddas ke Ka’bah (Baitullah).
Ramadhan sebagai bulan kesembilan memiliki arti "sangat panas".Pada bulan ini banyak sekali keutamaan dan kemuliaan yang melekat pada peristiwa sejarah ummat Islam, antara lain:
· Merupakan satu-satunya bulan yang disebut di dalam Al-Qur’an
· Bulan pertama kali Allah menurunkan ayat suci Al Qur’an
· Salah satu malam di bulan Ramadhan telah ditetapkan oleh Allah Swt sebagai malam Al Qadar (Lailatul Qadar), yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan.
· Bulan ditetapkannya ibadah wajib berpuasa bagi setiap ummat Islam
· Bulan saat Nabi Muhammad Saw mengambil alih kembali kota Mekkah dan sekaligus masa berakhirnya penyembahan berhala yang ada di sekitar Ka’bah.
· Ditilik dari fungsinya bulan Ramadhan sekaligus dapat diberi nama Syarush Shabri yaitu bulan untuk melatih kesabaran saat berpuasa, Syarun Najah yaitu bulan pelepasan diri dari azab neraka (pengampunan), dan Sharur Rahmah yaitu bulan yang penuh limpahan rahmat, serta Syahrul Ala-i yaitu bulan yang penuh kenikmatan karena berlimpahnya karunia Allah Swt..
Syawal, nama bulan kesepuluh ini artinya adalah "kebahagian", maknanya adalah kembalinya manusia ke dalam fitrah (kesucian), setelah menjalankan ibadah puasa, membayar zakat, serta saling bermaaf-an. Itulah saat yang paling membahagiakan.
Zulkaidah, nama bulan kesebelas ini berasal dari kata "zul" (pemilik) dan "Qaidah (duduk). Makna bagi bangsa Arab dahulu adalah masa mereka (kaum pria), beristirahat atau duduk-duduk santai di rumah.
Zulhijjah, nama bulan kedua belas ini artinya adalah "berhaji" . Diyakini bahwa banyak para nabi dengan ummatnya "berhaji" sesuai tuntunannya di masa itu, bersamaan dengan bulan ini.
Sedangkan nama-nama hari dalam kalender Hijriyah ada 7 yaitu;
· Ahad (satu)
· Itsnain (dua)
· Tsulasa (tiga)
· Arba’a (empat)
· Khamis (kelima)
· Jumuah (berhimpun)
· Sabtu (memotong)
Diantara hari yang tujuh itu, Allah Swt secara khusus mengutus malaikat turun ke bumi dan berada di pintu-pintu Masjid guna mencatat hamba-hamba Allah yang menunaikan sholat Jum’at/Jumuah,(saat sebelum khatib naik ke mimbar untuk berkhotbah).
Kemudian muncul pertanyaan berikutnya, "Kalender apakah yang digunakan umat Islam sebelum masa penetapan tahun Hijriyah, mengingat pentingnya menetapkan bulan Ramadhan (Syahrul Qur’an dan Syahrush Shiyam yaitu bulan diturunkannya ayat pertama dari Al Qur’an serta bulan diwajibkannya umat Islam menjalankan puasa). Hal ini tentu juga berdampak pada penetapan Iedul Fitri, demikian pula dengan penetapan Iedul Adha" yang juga menjadi pedoman sebagian ibadah ummat Islam.
Sebelum ditetapkannya tahun Hijriah, umat Islam sudah menggunakan penandaan tahun berdasar peristiwa-peristiwa penting yang terjadi, seperti ditetapkannya tahun "azan", yaitu saat disyariatkannya azan, serta tahun " wadha" (perpisahan), yaitu saat Nabi Muhammad Saw melakukan haji wada, atau haji perpisahan beliau dengan ummat Islam seluruhnya.
Penanggalan Arab Kuno juga sudah berpedoman pada peredaran bulan pada bumi kita, seperti kebiasaan hidup masyarakatnya yang sebagian besar merantau dan berniaga, namun tidak jelas bagaimana mengawalinya. Syair Arab Kuno menuliskan kejadian Nabi Nuh ditertawakan ummatnya, nabi Yusuf ditipu saudaranya, Nabi Isa diperdaya orang-orang Yahudi terjadi pada hari Sabtu (Sabath). Demikian pula pada hari Jum’at (Urubah) bangsa Arab Kuno meyakini sebagai hari terjadinya pernikahan Nabi Adam dengan Siti Hawa, Nabi Yusuf dengan Zulaika, serta nabi Sulaiman dengan Bilqis Ratul Sabak.
Dan kemudian memang terjadi peristiwa pernikahan Nabi Muhammad Saw, dengan Siti Chadijah pada hari Jum’at, bahkan Ali bin Abi Tahlib menikah dengan Fatimah juga pada hari Jum’at.
Saat Rosulullah megajak sahabatnya berhijrah dari Mekkah ke Madinah, beliau telah membeli dua ekor onta, yang tentu menimbulkan pertanyaan kepada para sahabat, yang seharusnya justru mereka merasa lebih layak membeli onta. Namun inilah bagian dari contoh dan keteladanan Nabi Muhammad Saw, yang menunjukkan bahwa setiap perjuangan memang membutuhkan pengorbanan.
Itulah petunjuk tentang tahun Hijriah yang dapat kami himpun sampai denga saat ini dari berbagai sumber, dengan harapan semoga informasi tersebut dapat mendorong kita untuk lebih bertaqwa kepada Allah Swt, serta mengikuti tuntunan Nabi Muhammad Saw, sehingga menjadi seorang hamba yang memperoleh keridhaanNya. Amien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar