Banyak diantara
kita yang mencari pemahaman saat Khalifah Umar Ibnu Khatab menetapkan
tahun Hijriah sebagai penanggalan Islam, yang di dasarkan pada peredaran
planet bulan terhadap bumi, sehingga disebut juga sebagai tahun
qamariyah. Tahun Hijriyah dihitung mulai dari hijrahnya Nabi Muhammad
Saw dari Mekkah ke Madinah, sehingga penetapan pemberlakuan kalender
Hirjiyah oleh Khalifah Umar Ibnu Khatab saat itu (setelah
dihitung/dikonversi) bertepatan dengan hari Kamis (Khamis) tanggal 8
bulan Rabi’ul Awal tahun 17 Hijriyah (berarti 17 tahun setelah peristiwa
hijrah itu sendiri). Waktu penetapan tersebut juga bertepatan dengan
masa pemerintahan Khalifah Umar Ibnu Kathab yang keempat tahun.
Tahun
Hijriyah terdiri dari 12 bulan dengan jumlah hari 30 dan 29 silih
berganti setiap bulannya. Sedangkan penetapan bulan sebanyak 12 di
dasarkan pada firman Allah Swt di dalam Al Qur’anul karim surat
At-Taubah ayat 36 yang berbunyi;
Sesungguhnya bilangan bulan di
sisi Allah ialah duabelas bulan, dalam ketetapan Allah , diwaktu Dia
menciptakan langit dan bumi. Diaara bulan-bulan itu ada empat bulan yang
dihormati. Itulah ketetapan agama yang lurus. Maka janganlah kamu
menganiaya diri pada bulan-bulan yang empat itu.Perangilah kaum musrik
itu semuanya sebagaimana mereka memernagimu semua. Dan ketahuilah bahwa
Allah beserta orang-orang yang bertaqwa.Pemberian nama bulan pada tahun
Hijriyah ternyata disesuaikan dengan situasi kondisi kehidupan sosial
kemasyarakatan yang sedang dijalani bagsa Arab masa itu, seperti ;
Muharam
nama bulan pertama ini artinya "yang diharamkan" atau "yang dilarang".
Orang Arab pada masa sebelum itu ,memang mengharamkan berperang di bulan
Muharam.
Shafar, nama bulan kedua ini
artinya adalah "kosong". Pada bulan itu kaum pria Bangsa Arab pergi
merantau meninggalkan rumah untuk berdagang, sehingga seisi rumah kosong
dari kaum pria dewasa
Rabiul Awal, nama
bulan ketiga ini bersasal dari kata "Rabi"yang artinya "menetap" dan
"awal" yang artinya "pertama", sehingga Rabiul Awal diartikan sebagai
awal kembalinya para pria dari perantauannya ke rumah masing-masing.
Ketentuan Allah atas peristiwa penting di dalam sejarah Islam yang
bertepatan pada bulan Rabiul Awal antara lain;
· lahirnya Nabi
Muhammad Saw,
· diangkatnya Nabi Muhammad Saw sebagai Rosul Allah,
·
Hijrahnya Nabi Muhammad Saw dari Mekkah ke Madinah
· Wafatnya Nabi
Muhammad Saw
Rabiul Akhir sebagai bulan
yang keempat sekaligus berarti sebagai masa berakhirnya kaum pria bangsa
Arab (tempo dulu) untuk menetap di rumah.
Jumadil Awal
, merupakan bulan kelima yang diartikan sebagai "awal" dari musim
kemarau (kering/"jumadi").
Jumadil Akhir,
nama dari bulan keenam yang berarti "akhir dari musim kemarau
(kering/"jumadi").
Rajab, nama bulan
ketujuh ini artinya "mulia". Bangsa Arab waktu itu memang memuliakan
bulan ini (mungkin berkaitan dengan berlalunya musim kemarau).
Sya’ban,
nama bulan kedelapan ini artinya "berkelompok", karena bangsa Arab
(waktu itu) senang atau lazim berkelompok dalam berniaga. Adapun
peristiwa bersejarah bagi umat Islam di bulan ini adalah perpindahan
kiblat sholat, dari Baitul Muqaddas ke Ka’bah (Baitullah).
Ramadhan
sebagai bulan kesembilan memiliki arti "sangat panas".Pada bulan ini
banyak sekali keutamaan dan kemuliaan yang melekat pada peristiwa
sejarah ummat Islam, antara lain:
· Merupakan satu-satunya bulan yang
disebut di dalam Al-Qur’an
· Bulan pertama kali Allah menurunkan
ayat suci Al Qur’an
· Salah satu malam di bulan Ramadhan telah
ditetapkan oleh Allah Swt sebagai malam Al Qadar (Lailatul Qadar), yaitu
malam yang lebih baik dari seribu bulan.
· Bulan ditetapkannya
ibadah wajib berpuasa bagi setiap ummat Islam
· Bulan saat Nabi
Muhammad Saw mengambil alih kembali kota Mekkah dan sekaligus masa
berakhirnya penyembahan berhala yang ada di sekitar Ka’bah.
· Ditilik
dari fungsinya bulan Ramadhan sekaligus dapat diberi nama Syarush
Shabri yaitu bulan untuk melatih kesabaran saat berpuasa, Syarun Najah
yaitu bulan pelepasan diri dari azab neraka (pengampunan), dan Sharur
Rahmah yaitu bulan yang penuh limpahan rahmat, serta Syahrul Ala-i yaitu
bulan yang penuh kenikmatan karena berlimpahnya karunia Allah Swt..
Syawal,
nama bulan kesepuluh ini artinya adalah "kebahagian", maknanya adalah
kembalinya manusia ke dalam fitrah (kesucian), setelah menjalankan
ibadah puasa, membayar zakat, serta saling bermaaf-an. Itulah saat yang
paling membahagiakan.
Zulkaidah, nama bulan
kesebelas ini berasal dari kata "zul" (pemilik) dan "Qaidah (duduk).
Makna bagi bangsa Arab dahulu adalah masa mereka (kaum pria),
beristirahat atau duduk-duduk santai di rumah.
Zulhijjah,
nama bulan kedua belas ini artinya adalah "berhaji" . Diyakini bahwa
banyak para nabi dengan ummatnya "berhaji" sesuai tuntunannya di masa
itu, bersamaan dengan bulan ini.
Sedangkan nama-nama hari dalam
kalender Hijriyah ada 7 yaitu;
· Ahad (satu)
· Itsnain (dua)
·
Tsulasa (tiga)
· Arba’a (empat)
· Khamis (kelima)
· Jumuah
(berhimpun)
· Sabtu (memotong)
Diantara hari yang tujuh itu, Allah
Swt secara khusus mengutus malaikat turun ke bumi dan berada di
pintu-pintu Masjid guna mencatat hamba-hamba Allah yang menunaikan
sholat Jum’at/Jumuah,(saat sebelum khatib naik ke mimbar untuk
berkhotbah).
Kemudian muncul pertanyaan berikutnya, "Kalender apakah
yang digunakan umat Islam sebelum masa penetapan tahun Hijriyah,
mengingat pentingnya menetapkan bulan Ramadhan (Syahrul Qur’an dan
Syahrush Shiyam yaitu bulan diturunkannya ayat pertama dari Al Qur’an
serta bulan diwajibkannya umat Islam menjalankan puasa). Hal ini tentu
juga berdampak pada penetapan Iedul Fitri, demikian pula dengan
penetapan Iedul Adha" yang juga menjadi pedoman sebagian ibadah ummat
Islam.
Sebelum
ditetapkannya tahun Hijriah, umat Islam sudah menggunakan penandaan
tahun berdasar peristiwa-peristiwa penting yang terjadi, seperti
ditetapkannya tahun "azan", yaitu saat disyariatkannya azan, serta tahun
" wadha" (perpisahan), yaitu saat Nabi Muhammad Saw melakukan haji
wada, atau haji perpisahan beliau dengan ummat Islam seluruhnya.
Penanggalan
Arab Kuno juga sudah berpedoman pada peredaran bulan pada bumi kita,
seperti kebiasaan hidup masyarakatnya yang sebagian besar merantau dan
berniaga, namun tidak jelas bagaimana mengawalinya. Syair Arab Kuno
menuliskan kejadian Nabi Nuh ditertawakan ummatnya, nabi Yusuf ditipu
saudaranya, Nabi Isa diperdaya orang-orang Yahudi terjadi pada hari
Sabtu (Sabath). Demikian pula pada hari Jum’at (Urubah) bangsa Arab Kuno
meyakini sebagai hari terjadinya pernikahan Nabi Adam dengan Siti Hawa,
Nabi Yusuf dengan Zulaika, serta nabi Sulaiman dengan Bilqis Ratul
Sabak.
Dan kemudian memang terjadi peristiwa pernikahan Nabi Muhammad
Saw, dengan Siti Chadijah pada hari Jum’at, bahkan Ali bin Abi Tahlib
menikah dengan Fatimah juga pada hari Jum’at.
Saat Rosulullah megajak
sahabatnya berhijrah dari Mekkah ke Madinah, beliau telah membeli dua
ekor onta, yang tentu menimbulkan pertanyaan kepada para sahabat, yang
seharusnya justru mereka merasa lebih layak membeli onta. Namun inilah
bagian dari contoh dan keteladanan Nabi Muhammad Saw, yang menunjukkan
bahwa setiap perjuangan memang membutuhkan pengorbanan.
Itulah petunjuk tentang tahun
Hijriah yang dapat kami himpun sampai denga saat ini dari berbagai
sumber, dengan harapan semoga informasi tersebut dapat mendorong kita
untuk lebih bertaqwa kepada Allah Swt, serta mengikuti tuntunan Nabi
Muhammad Saw, sehingga menjadi seorang hamba yang memperoleh
keridhaanNya. Amien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar