Selasa, 17 April 2012

Bantahan atas topik : 45 Argumen Allah Bukan Yesus: bagi 4



Bantahan atas topik : 45 Argumen Allah Bukan Yesus: bagi 4
45 Argumen Allah Bukan Yesus:
Quote:
42. Jika kita membuka Ibrani 2:9, maka kita akan bertanya, mungkinkah Yesus itu Allah? Jika Yesus itu Allah, bagaimana ia bisa lebih rendah dari malaikat?
Tanggapan 42:
Si penuduh hanya mengambil secuplik ayat dalam rangka “membonsai” Hakikat Yesus Kristus. Atau barangkali si penuduh tidak memahami, sehingga tidak mengimani apa itu “Kenosis”, yaitu Allah yang Mahatinggi itu telah sudi datang ke dunia dalam rupa manusia seutuhnya untuk sebuah karya keselamatan.
Ada baiknya kita membaca ayat-ayatnya secara lengkap supaya mengerti maknanya, karena Ibrani 2:7 yang dipersoalkan ini berbicara mengenai manusia secara umum. Barulah menginjak pada pada ayat 8, 9 dan seterusnya itu merujuk kepada Tuhan kita Yesus Kristus. Anda akan lebih jelas bisa mengertinya dengan membaca lebih lengkap penjelasan bahwa Tuhan Yesus bukan malaikat, melainkan Manusia yang ditetapkan Allah menjadi pemerintah yang akan datang :
* Ibrani 2:5-8 Bukan malaikat, melainkan manusia yang ditetapkan Allah menjadi pemerintah zaman yang akan datang.
2:5 Sebab bukan kepada malaikat-malaikat telah Ia taklukkan dunia yang akan datang, yang kita bicarakan ini.
2:6 Ada orang yang pernah memberi kesaksian di dalam suatu nas, katanya: “Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya, atau anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
2:7 LAI TB, Namun Engkau telah membuatnya untuk waktu yang singkat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat,
KJV, Thou madest him a little lower than the angels; thou crownedst him with glory and honour, and didst set him over the works of thy hands:
TR, ηλαττωσας αυτον βραχυ τι παρ αγγελους δοξη και τιμη εστεφανωσας αυτον και κατεστησας αυτον επι τα εργα των χειρων σου
Translit, êlattôsas {Engkau telah membuat rendah} auton {dia} brakhu {untuk waktu yang singkat/ sedikit} ti par {daripada} aggelous {malaikat-malaikat} doxê {dengan kemulyaan} kai {dan} timê {dengan kehormatan} estephanôsas {Engkau telah memahkotai} auton {dia} kai {dan} katestêsas {menjadikan} auton {Dia} epi {melewati} ta erga {pekerjaan-pekerjaan} tôn kheirôn {tangan-tangan} sou {mu}
2:8 segala sesuatu telah Engkau taklukkan di bawah kaki-Nya.” Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu kepada-Nya, tidak ada suatu pun yang Ia kecualikan, yang tidak takluk kepada-Nya. Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan kepada-Nya.
Dalam ayat 5, Tuhan Yesus dipermuliakan sebagai Yang Ditentukan untuk menjadi Raja atas segala sesuatu sesuai dalam pasal 1. Inti dari Ibrani 2:5-8 adalah bahwa Tuhan Yesus akan memerintah dunia yang akan datang sebagai Manusia yang sejati.
Untuk mengembangkan gagasan ini, penulis Ibrani mengutip Mazmur 8:5-7. Disini diceritakan bahwa Tuhan Yesus akan melaksanakan tugas yang dulu dimandatkan kepada Adam dan Hawa dalam Kejadian 1:26-28. Karena manusia pertama ini gagal melaksanakannya, maka akan digenapi didalam Tuhan Yesus Kristus (lihat Artikel : Adam Akhir yang Memberi Hidup).
Sebagai kata pengantar untuk kutipan ini, sekali lagi Tuhan Yesus dibandingkan dengan malaikat (ayat 5). Juga, penulis mencatat bahwa ”dunia yang akan datang” adalah menjadi pokok pembicaraan. Ia tidak membicarakan ‘pengampunan dosa’ yang kita alami saat ini, atau keselamatan dengan arti yang demikian, tetapi yang dibicarakannya ialah keadaan dunia yang akan datang dan peranan Raja kita di dalam dunia ini.
Kemudian, ayat 6-8 adalah kutipan dari Kitab Mazmur:
* Mazmur 8:5-7
8:5 apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
8:6 Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.
8:7 Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya:
Mazmur 8:5-7 ini sekalipun dalam tata tertip alam semesta sekarang ini , manusia untuk waktu yang singkat sedikit lebih rendah dari malaikat-malaikat (ayat 7). Tujuan Allah yang terakhir adalah untuk memberikan kepadanya kemuliaan dan pemerintahan juga atas malaikat. Sebab segala sesuatu(ayat 8 ) mencakup juga malaikat. Bandingkan dengan 1 Korintus 6:3. Penyempurnaan ini jelas belum diwujudkan secara lengkap (ayat 8 c). Karena itu masih harus dibicarakan sebagai yang yang akan datang; semua itu masih termasuk dunia yang akan datang (ayat 5, bandingkan dengan Ibrani 6:5). Yang menjadi tema penulis adalah penyempurnaan yang akan datang itu atau keselamatan yang sudah lengkap; dan tema ini juga harus menjadi sasaran pengharapan Kristen yang tetap Ilihat Ibrani 10:37-39; 11:13-16; 13:14)
Mazmur 8:5-7 dan Ibrani 2:6-8 menceritakan “manusia” dan “anak manusia” bahwa “segala sesuatu telah ditaklukkan dibawah kakiNya”. Apakah yang dimaksudkan disini adalah manusia secara umum, atau Tuhan Yesus sebagai “Anak Manusia”, atau mencakup keduanya yaitu manusia maupun Tuhan Yesus?
Harus diingat bahwa dalam Perjanjian Lama istilah “anak manusia” itu biasanya dalam arti “manusia secara umum” (seperti dalam Mazmur 146:3; Bilangan 23:19). Rupanya yang dimaksudkan dengan kutipan ini adalah “manusia umum”.
Manusia, menurut Kejadian 1:26-30, diciptakan menurut gambar Allah, untuk mewakili Dia dimuka bumi ini. Sebagai gambarNya, manusia diberi tugas untuk memerintah atas segala sesuatu yang ada di muka bumi. Bukan Kejadian pasal 1 saja yang menceritakan tugas dan peranan manusia itu, melainkan juga dalam Mazmur pasal 8 ini. Menurut Mazmur pasal 8, manusia untuk waktu yang singkat diciptakan lebih rendah daripada malaikat, tetapi manusia juga telah dimahkotaiNya dengan kemuliaan dan hormat, karena Allah “membuat dia berkuasa atas buatan tangan-tanganNya”. Segala-galanya diletakkan dibawah kaki manusia. Manusia diciptakan dan ditempatkan di taman Eden untuk memerintah atas bumi ini. Tetapi karena manusia telah jatuh kedalam dosa, manusia mengizinkan Iblis untuk campur tangan dalam pemerintahannya, sehingga sampai saat ini semuanya masih kacau, dan segala sesuatunya belum takhluk dibawah kaki manusia.
Itulah yang diamati dan dimaksudkan penulis Ibrani ini dalam ayat 8, dimana ia berkata ”Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan kepadanya”. Semua manusia boleh mengaminkan perkataan ini. Segala penderitaan dan kesusahan manusia tersimpul disini. Kita diciptakan untuk memerintah atas segala sesuatu di bumi ini, tetapi kepada nenek-moyang kita, Adan dan Hawa telah membiarkan si Iblis ikut campur, dan selanjutnya tabiat dosa inipun menjalar ke seluruh manusia (lihat Artike Dosa Asal), maka pelaksanaan pemerintahan itu otomatis tertunda. Di Taman Eden, Adam dan hawa menyerah kalah kepada Iblis, dan selanjutnya menjalar ke semua keturunan Adam. Namun keturunan Adam ini diberi eksempatan dalam karya kemenangan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus Kristus pada saat Ia datang kedunia pada kali yang kedua.
Kita lanjut ke ayat berikutnya :
* Ibrani 2:9-18 Tujuan inkarnasi, penderitaan dan kematian Kristus
2:9 LAI TB, Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia.
KJV, But we see Jesus, who was made a little lower than the angels for the suffering of death, crowned with glory and honour; that he by the grace of God should taste death for every man.
TR, τον δε βραχυ τι παρ αγγελους ηλαττωμενον βλεπομεν ιησουν δια το παθημα του θανατου δοξη και τιμη εστεφανωμενον οπως χαριτι θεου υπερ παντος γευσηται θανατου
Translit. interlinear, ton {Dia yang} de {tetapi} brachu {untuk waktu yang singkat/ sedikit} ti par {daripada} aggelous {malaikat-malaikat} êlattômenon {telah dibuat rendah} blepomen {kita melihat} iêsoun {Yesus} dia {karena} to pathêma {penderitaan} tou thanatou {maut} doxê {dengan kemuliaan} kai {dan} timê {kehormatan} estephanômenon {telah dimahkotai} hopôs {supaya} chariti {dengan anugerah} theou {Allah} huper {bagi} pantos {setiap (orang)} geusêtai {Ia merasakan} thanatou {maut}
2:10 Sebab memang sesuai dengan keadaan Allah — yang bagi-Nya dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan –, yaitu Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan.
2:11 Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara,
2:12 kata-Nya: “Aku akan memberitakan nama-Mu kepada saudara-saudara-Ku, dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaat,”
2:13 dan lagi: “Aku akan menaruh kepercayaan kepada-Nya,” dan lagi: “Sesungguhnya, inilah Aku dan anak-anak yang telah diberikan Allah kepada-Ku.”
2:14 Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;
2:15 dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.
2:16 Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani.
2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
2:18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Ayat 9, adalah ayat yang merujuk kepada Tuhan Yesus (berbeda dengan ayat 7 sebelumnya). Allah menunjukkan kasihNya dengan menjadi manusia berdaging (Inkarnasi). Didalam manusianya Yesus, Ia datang sebagai manusia sejati, untuk itulah dengan istilah yang sama penulis Ibrani menuliskan bahwa dalam hakikatNya sebagai manusia. Allah melalui penjelmaan-Nya sebagai manusia, telah dibuat ”lebih rendah daripada malaikat-malaikat”. Namun sekarang, setelah karya kemenanganNya di kayu Salib, yaitu mati sebagai kurban dosa dan bangkit sebagi ujud kemenangan terhadap dosa. Maka, Ia menyempurnakan manusia yang sudah terinfeksi dosa. Untuk itu Sekarang, ia dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat. Karena itulah Mazmur pasal 8 itu dipandang sebagai bersifat Mesianis. Tujuan Allah bagi manusia sudah dipenuhi hanya dengan perantaraan Seorang Manusia, yaitu Kristus (bandingkan dengan Galatia 3:16).
Maka, ayat 9 ini menunjukkan suatu kontras, yaitu kemenangan manusia, dimana segala sesuatu kelak ditaklukkan kepada manusia. Hal ini memang belum kita alami. Namun yang kita alami sat ini adalah bahwa Tuhan Yesus sudah ada dalam kemenangan yang sempurna. Keberadaan ‘manusia’nya Yesus Kristus, sesuai dengan yang dikatakan oleh Mazmur pasal 8.
Demikian Yesus Kristus adalah manusia sejati, dan Dia, karena pengorbananNya di kayu salib itu telah menjadi perintyis bagi manusia lain (lihat Artikel :Adam Akhir yang Memberi Hidup).
Ayat 10 -18, mengetengahkan suatu tema bahwa Yesus Kristus sebagai Perintis. Tuhan Yesus Kristus atas kemenanganNya di kayu salib memimpin manusia-manusia kepada keselamatan. Kata Yunani ”αρχηγον – arkhêgon” (noun – accusative singular masculine), asal dari kata ”αρχηγος – arkhegos” , yang diterjemahkan LAI : ”yang memimpin” dalam ayat 10 ini bisa juga diterjemahkan menjadi ”perintis” atau ”pendiri”. Istilah ini bisa ditujukan kepada seorang Pahlawan yang mendirikan sebuah kota. Yang jelas Ia membuat jalan yang nantinya diikuti orang lain. Dan menurut ayat ini, Tuhan Yesus adalah Pribadi yang tepat untuk peranan ini, kita kaji ayatnya :
* Ibrani 2:10
LAI TB, Sebab memang sesuai dengan keadaan Allah — yang bagi-Nya dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan –, yaitu Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan.
KJV, For it became him, for whom are all things, and by whom are all things, in bringing many sons unto glory, to make the captain of their salvation perfect through sufferings.
TR, επρεπεν γαρ αυτω δι ον τα παντα και δι ου τα παντα πολλους υιους εις δοξαν αγαγοντα τον αρχηγον της σωτηριας αυτων δια παθηματων τελειωσαι
Translit. interlinear, eprepen {(itu) adalah sesuai} gar {sebab} autô {bagi Dia} di {oleh/bagi} hon {(Dia)} ta panta {segala (sesuatu)} kai {dan} di {melalui} hou {(-Nya)} ta panta {segala (sesuatu)} pollous {banyak} huious {anak-anak} eis {kepada} doxan {kemuliaan} agagonta {(yang) membawa} ton arkhêgon {perintis} tês sôtêrias {keselamatan} autôn {mereka} dia {melalui} pathêmatôn {penderitaan-penderitaan} teleiôsai {menyempurnakan/ memperlengkapi}
Ayat 10 diatas menjelaskan ayat 9 sebelumnya, karena ayat ini menerangkan hal “mengalami maut” yang dicatat dalam ayat 9 itu. Disini dikatakan bahwa Allah sebenarnya “memperlengkapi” (bukan “menyempurnakan”) Juruselamat kita dengan penderitaanNya di kayu salib. Baik kata “menyempurnakan” maupun kata “memperlengkapi” dapat dipakai untuk menerjemahkan istilah yang dipakai disini ”τελειοω – teleioô”. Tetapi sebaiknya yang dipakai adalah kata “memperlengkapi”, karena Tuhan yesus sudah sempurna sejak semula.
Ayat 11, Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan… , dalam ayat ini dikuduskan berarti ‘dikhususkan’ bagi Allah. Gagasan ini mirip sekali dengan digambarkan Rasul Paulus dengan kata “dibenarkan” atau “diselamatkan”. Gagasan ini juga dapat kita lihat dengan jelas dari Ibrani 10:10,14, dimana istilah itu dipakai.
Kemudian frasa kedua ”mereka semua berasal dari Satu”, yang dimaksudkan diisni adalah bahwa Tuhan Yesus dan kita mengalami hal yang sama karena Dia dan kita sama-sama manusia. Kesatuan Tuhan Yesus dan kita penting sekali dalam bagian ini, karena bagian ini menjelaskan bahwa seharusnya dunia ini ditaklukkan oleh manusia (reff Kejadian 1:28 ). Dan karena kesatuan kita dengan kristus, maka kita sebagai manusia yang dibenarkan dapat menjalankan tugas itu. Akhirnya, dengan Tuhan Yesus sebagai Perintis kita/ Pemimpin kita, kita dapat melakukan apa yang dimandatkan kepada Adam dan Hawa dalam :
* Kejadian 1:28
Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”
Ayat 12, Karya Kristus menjadikan Ia menjadi kepala dari suatu masyarakat atau suatu persekutuan orang-orang yang diselamatkan. Kutipan-kutipan Perjanjian Lama yang dipakai untuk menguatkan hal ini patut diperhatikan. Mazmur 22:23 sebuah mazmur yang membayangkan kemenangan dari penebusan. Pembentukan suatu jemaat atau gereja (Yunani, “ekklêsia”) dengan Kristus ditengah-tengah yang menyatakan Allah kepada saudara-saudaraNya. Hal tersebut hanya mungkin karena kurbanNya.
Ayat 13, mengutip dari Yesaya 8:17,18 atau Mazmur 18:3, ayat-ayat ini menampilkan gagasan tentang umat percaya atau jemaat.
* Yesaya 8:17-18
8:17 Dan aku hendak menanti-nantikan TUHAN yang menyembunyikan wajah-Nya terhadap kaum keturunan Yakub; aku hendak mengharapkan Dia.
8:18 Sesungguhnya, aku dan anak-anak yang telah diberikan TUHAN kepadaku adalah tanda dan alamat di antara orang Israel dari TUHAN semesta alam yang diam di gunung Sion.
Secara khusus frasa dalam ayat 18 ”anak-anak yang telah diberikan TUHAN kepadaku” diucapkan Yesus Kristus dalam doa-Nya pada Yohanes pasal 17 pada ayat 6,7,9,22.
Kemudian kita akan masuk pada ayat 14-18, yang menjelaskan secara ringkas cara Tuhan Yesus menjadi satu dengan kita, cara Ia ”membawa banyak orang kepada kemuliaan”, dan cara Ia ”menguduskan”, seperti yang sudah dibahas pada ayat 10-13.
Tuhan Yesus, Allah yang inkarnasi menjadi sama dengan manusia, Ia memiliki tubuh dan daging. Dari sini kita mendapat persekutuan dengan Allah yang Mahasuci oleh karena kurban penebusan dosa yang dilakukan dengan mengurbankan tubuh dan darahNya sendiri. Hal ini dilakukan ketika “Anak Allah” menjadi daging dan masuk dalam kematian, bukan sebagai kurban yang tidak berdaya, melainkan sebagai pemenang yang menentukan (bandingkan dengan Wahyu 1:18; Roma 14:9).
Ayat 16, secara khusus merujuk karya penyelamatan itu diperuntukkan kepada umat manusia, bukan kepada malaikat. Kristus datang menyelamatkan orang-orang yang percaya kepadaNya (yang dirujuk dengan istilah “keturunan Abraham”, bandingkan dengan Galatia 3:7,9,29).
Ayat 17-18, Akhirnya sebutan “Imam Besar” dipakai. Tuhan Yesus kristus adalah Imam Besar kita (kitab Ibrani adalah kitab yang membahas khusus tentang hal ini). Tuhan Yesus dapat menolong manusia sepenuhnya dengan jalan sebagai manusia sejati, dan memasuki pengalaman pencobaan-pencobaan dan derita yang dialami manusia.
Yang sangat diperlukan manusia adalah “jalan perdamaian dengan Allah” dengan mengadakan tebusan bagi dosa, dan juga menolong manusia untuk mendapatkan kemenangan atas pencobaan hidup yang terus menerus (ayat 18 ). Demikianlah Tuhan Yesus Kristus sebagai sumber keselamatan bagi umat manusia.
Kesimpulan dalam Ibrani 2:5-18 :
Tuhan Yesus Kristus Raja kita, menjelma sebagai manusia supaya ia dapat menyelamatkan kita dan menjadi Perintis kita kepada dunia yang akan datang.
Haleluyah, Amin!
===========================================

BANTAHAN :
2:7 LAI TB, Namun Engkau telah membuatnya untuk waktu yang singkat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat,
KJV, Thou madest him a little lower than the angels; thou crownedst him with glory and honour, and didst set him over the works of thy hands:
TR, ηλαττωσας αυτον βραχυ τι παρ αγγελους δοξη και τιμη εστεφανωσας αυτον και κατεστησας αυτον επι τα εργα των χειρων σου
Translit, êlattôsas {Engkau telah membuat rendah} auton {dia} brakhu {untuk waktu yang singkat/ sedikit} ti par {daripada} aggelous {malaikat-malaikat} doxê {dengan kemulyaan} kai {dan} timê {dengan kehormatan} estephanôsas {Engkau telah memahkotai} auton {dia} kai {dan} katestêsas {menjadikan} auton {Dia} epi {melewati} ta erga {pekerjaan-pekerjaan} tôn kheirôn {tangan-tangan} sou {mu}
Ayat diatas jelas telah diterjemahkan secara mengada-ada oleh LAI TB…Kita harus kasihan kepada umat awam Kristen yang telah disesatkan secara berulangkali…
Dan juga mengapa Lembaga setaraf LAI bisa begitu tega menjerumuskan umat Kristen ini dengan menerjemahkan ayat-ayat Alkitab secara bohong…
Coba kita lihat terjemahan Versi KJV :
Engkau madest __ dia sedikit lebih rendah daripada malaikat engkau crownedst dia dengan kemuliaan dan hormat dan engkau menempatkannya di atas karya tangan-Mu


lihatlah sangat berbeda…


Lagipula menurut Ajaran Islam dikisahkan bahwa para malaikat dan Iblis diperintahkan oleh Allah untuk bersujud kepada Nabi Adam/Manusia(ini bukan menandakan bahwa manusia itu wajib disembah) ini sebagai pertanda bahwa nabi Adam/Manusia derajatnya lebih tinggi dari Malaikat dan Iblis.
Beberapa Kitab mencatatnya :• Tafsîr Al-Qurthubiy 1:294-295,
• Tafsîr Ath-Thabariy, 1:502-503, 18:39,
• Tafsîr Al-Baghâwiy, 1:81,
• Tafsîr Ibnu Abî Hâtim, 1:93, 5:477,
• Tafsîr Al-Bahr Al-Muhîth, 1:191,
• Tafsîr Al-Khâzin 1:29,
• Tafsîr Al-Lubâb li Ibn ‘Âdil, 1:40,
• Tafsîr Ats-Tsa’alabiy, 1:21,
• Tafsîr Haqqiy, 1:108, 7:380, 12:209,
• Tafsîr Al-Alûsiy 1:272,
• Bahr Al-’Ulûm li As-Samarqandiy, 1:35,40,
• Al-Lubâb fî ‘Ulûm Al-Kitâb 1:229,232,
• Fathul Qadîr li Asy-Syaukaniy 1:73,
• Al-Itqân fî ‘Ulûm Al-Qur’ân 4:82-83,
• Syu’ab Al-Îmân li Al-Baihaqiy 1:158,
• Fath Al-Bâriy 6:339,
• Al-Bidâyah wa An-Nihâyah 1:59,62,80,
• Atau pada kamus dan kitab-kitab Mu’jam seperti Ash-Shahâh fî al-Lughah, Lisân al-‘Arab dan Tâj al-‘Arûs pada bab akar kata “Bâ-Lâm-Sîn”.

Nah menimbang Ajaran Kristen atau umat Nasrani adalah kaum yang tersesat dengan meTUHAN ALLAHkan Yesus :  (Lihat QS Almaidah 5 : 116), jadi rujukan didalam PB tentang kedudukan malaikat menjadi tidak sah(itu jika ada).
Kesimpulannya ;
Menimbang manusia lebih tinggi derajatnya dari Malaikat (terlebih para nabi), jadi sungguhpun jika dikatakan Yesus lebih tinggi dari malaikat adalah suatu kewajaran, dan ini sama sekali tak bisa dijadikan dasar bahwa Yesus itu adalah Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar